1). Content
Informasi dan aplikasi logik pada sebuah
aplikasi web yang bertujuan untuk mendefinisikan secara ekplisit dari struktur
informasi.
Aspek penting dalam content yaitu:
- Document-centric character and multimediality: Tergantung pada penataan tersebut, konten yang disediakan sebagai meja, teks, grafik, animasi, audio, atau video. "Dokumen karakter" dalam aplikasi Web mengacu pada fakta bahwa konten yang disediakan, yaitu dokumen yang dihasilkan yang menyajikan informasi dengan cara yang tepat untuk kelompok pengguna tertentu (misalnya, informasi wisatawan di daerah liburan). Konten adalah juga dihasilkan dan diperbarui secara dinamis, misalnya jumlah kamar yang tersedia dalam sistem informasi pariwisata. Selain itu, Web berfungsi sebagai infrastruktur untuk transmisi konten multimedia, misalnya dalam konferensi video atau aplikasi Real Audio.
- Quality demands: Tergantung pada area aplikasi, isi dari aplikasi Web tidak hanya tunduk pada frekuensi yang berbeda update, tetapi juga untuk metrik kualitas yang berbeda menjadi yang up to date, tepat, konsisten dan dapat diandalkan. Hal ini tidak hanya menuntut pertimbangan tuntutan kualitas dalam definisi persyaratan akan tetapi juga evaluasi sesuai dengan prinsip-prinsip ini.
- Document-centric character and multimediality: Tergantung pada penataan tersebut, konten yang disediakan sebagai meja, teks, grafik, animasi, audio, atau video. "Dokumen karakter" dalam aplikasi Web mengacu pada fakta bahwa konten yang disediakan, yaitu dokumen yang dihasilkan yang menyajikan informasi dengan cara yang tepat untuk kelompok pengguna tertentu (misalnya, informasi wisatawan di daerah liburan). Konten adalah juga dihasilkan dan diperbarui secara dinamis, misalnya jumlah kamar yang tersedia dalam sistem informasi pariwisata. Selain itu, Web berfungsi sebagai infrastruktur untuk transmisi konten multimedia, misalnya dalam konferensi video atau aplikasi Real Audio.
- Quality demands: Tergantung pada area aplikasi, isi dari aplikasi Web tidak hanya tunduk pada frekuensi yang berbeda update, tetapi juga untuk metrik kualitas yang berbeda menjadi yang up to date, tepat, konsisten dan dapat diandalkan. Hal ini tidak hanya menuntut pertimbangan tuntutan kualitas dalam definisi persyaratan akan tetapi juga evaluasi sesuai dengan prinsip-prinsip ini.
Situs
berita misalnya, memiliki frekuensi yang sangat tinggi pembaruan dan menghadapi
tuntutan pengguna yang sangat tinggi mengenai aktualitas. Web sebagai media
dalam dirinya sendiri, bersama media televisi, radio, dan cetak, menawarkan
potensi besar untuk mengatasi tuntutan-tuntutan yang lebih baik daripada media
tradisional, misalnya melalui personalisasi. Terlepas dari mana sebuah aplikasi
Web yang digunakan, kualitas konten merupakan faktor penting untuk penerimaan.
Tantangan besar adalah mampu menjamin kualitas data meskipun volume besar dan
frekuensi tinggi dari pembaruan.
2). Hypertext
Penstrukturan dari content ke dalam
node-node dan link antar node. model struktur hypertext hanya mereferensi content
yang bersesuain.
Fitur
penting dari paradigma hypertext
adalah linearitas non produksi konten oleh penulis dan penerimaan konten oleh
pengguna bersama-sama dengan potensi masalah disorientasi dan kelebihan
kognitif.
- Non-linearity: hypertext menyiratkan stereotip membaca yang relatif sistematis, dan dalam hal ini, aplikasi Web secara fundamental berbeda dari aplikasi perangkat lunak tradisional. Kita dapat membedakan antara lain antara browsing misalnya dalam aplikasi belanja online , query dalam pameran virtual, dan tur dalam aplikasi e-learning. Menciptakan hypertext selalu merupakan tantangan bagi para penulis, karena mereka berusaha untuk menghindari disorientasi dan kelebihan kognitif bagi pengguna.
Disorientation and cognitive overload: Hal ini sangat penting dalam pengembangan aplikasi Web untuk mengatasi kedua masalah mendasar dari paradigma hypertext. Disorientasi adalah kecenderungan untuk kehilangan bantalan seseorang dalam dokumen non-linear. Kognitif kelebihan disebabkan oleh konsentrasi tambahan yang diperlukan untuk diingat beberapa jalur atau tugas secara bersamaan.
- Non-linearity: hypertext menyiratkan stereotip membaca yang relatif sistematis, dan dalam hal ini, aplikasi Web secara fundamental berbeda dari aplikasi perangkat lunak tradisional. Kita dapat membedakan antara lain antara browsing misalnya dalam aplikasi belanja online , query dalam pameran virtual, dan tur dalam aplikasi e-learning. Menciptakan hypertext selalu merupakan tantangan bagi para penulis, karena mereka berusaha untuk menghindari disorientasi dan kelebihan kognitif bagi pengguna.
Disorientation and cognitive overload: Hal ini sangat penting dalam pengembangan aplikasi Web untuk mengatasi kedua masalah mendasar dari paradigma hypertext. Disorientasi adalah kecenderungan untuk kehilangan bantalan seseorang dalam dokumen non-linear. Kognitif kelebihan disebabkan oleh konsentrasi tambahan yang diperlukan untuk diingat beberapa jalur atau tugas secara bersamaan.
3).
Presentation
User interface atau layout halaman. Dua fitur khusus dari aplikasi Web pada tingkat
presentasi yaitu Aesthetics dan self-explanation.
- Aesthetics:
Berbeda dengan aplikasi tradisional, estetika tingkat presentasi dari aplikasi
Web, "tampilan dan nuansa" dari user interface, merupakan faktor
utama karena tekanan kompetitif yang tinggi di Web. Presentasi visual dari halaman
Web mengikuti tren fashion dan sering menentukan keberhasilan atau kegagalan,
khususnya untuk aplikasi e-commerce (Pressman
2005).
- Self-explanation:
Selain estetika, penting juga bahwa aplikasi Web itu sendiri jelas, yaitu harus
dimungkinkan untuk menggunakan aplikasi Web tanpa dokumentasi. Sistem navigasi
atau perilaku interaksi harus konsisten dalam seluruh aplikasi, sehingga
pengguna dapat dengan cepat dan mudah menggunakan aplikasi Web.
Aplikasi web yang menyediakan user interface hypertext-oriented saja
tetapi mempunyai himpunan data besar, harus fokus pada pemodelan content dan struktur hypertext. Sebaliknya, pada aplikasi web
presentation-oriented seperti corporate portal atau online shopping akan sangat membutuhkan
pemodelan presentasi.
0 komentar:
Posting Komentar